Bergerak berdasarkan apa yang ada atau bergerak berdasarkan apa yang diinginkan? Mana pola pikir yang perlu dimiliki wirausaha?
Apa itu pola pikir bergerak berdasarkan apa yang ada?
Tipikal umum wirausaha yang diterapkan pola pikir bergerak berdasarkan apa yang ada dalam berwirausaha biasanya berbisnis secara spontan tanpa persiapan memadai dan apa adanya. Filosofinya adalah bergerak dulu nanti ada masalah baru dipikirin dan diperbaiki. Konon terapkan prinsip learning by doing, belajar sambil melakukan sangat banyak dilakukan oleh pebisnis pemula
Contoh kasus
Wirausaha yang berbisnis dengan modal pas-pasan tanpa lakukan persiapan banyak langsung ikutan buka bisnis atau beli franchise karena FOMO Fear of Missing Out. Tempatnya seadanya, tanpa cek kredibilitas partner bisnis, tidak survei ada tidak pangsa pasarnya, tidak cek produknya berguna atau tidak dan lainnya. Pokoknya jalan duluan akibatnya adalah untung-untungan, bisa sukses atau gagal tapi banyaknya adalah gagal
Contoh lain, wirausaha yang berusaha karena ada ruangan nganggur di rumah sehingga langsung jalankan bisnis. Sesungguhnya banyak juga yang bisa sukses tapi karena hanya melakukan apa yang ada tanpa perhitungan, terkadang menimbulkan masalah baru baik bagi diri maupun lingkungan sekitar, Misalnya masalah soal kurang adanya calon pembeli atau menyangkut ke kebisingan maupun gangguan tempat parkir bagi lingkungan sekitarnya.
Apa itu pola pikir bergerak berdasarkan apa yang diinginkan?
Tipikal khusus wirausaha baik yang terapkan pola pikir bergerak berdasarkan apa yang diinginkan adalah mereka yang menerapkan konsep kemuliaan bisnis dengan niat baik dan juga usaha kuat untuk sukses jangka panjang. Bukan sekedar hanya memulai dan mencari keuntungan besar semata dengan menghalalkan segala cara
Contoh kasus
Wirausaha yang saat mau buka restoran melakukan persiapan yang cukup matang dengan melakukan survei sederhana atas prospek bisnis, kebutuhan pasar, peta persaingan, lokasi, izin, kebutuhan modal serta belajar cepat atas segala seluk beluk bisnis dengan para wirausaha yang sudah sukses maupun mentor bisnis. Semua terencana walaupun sederhana
Contoh lain, wirausaha yang memiliki banyak franchise dan sukses melakukan survei yang cukup teliti terkait dengan master franchise perjanjian, mencari yang strategis, melakukan pemetaan daya beli dan persaingan bisnis, seleksi karyawan yang baik dan lainnya serta mengawasi proses pelaksanaan di lapangan dan pelayanan pada awal-awal maupun dalam perjalanan. Semua dipikirkan, dipelajari dan dilaksanakan dengan matang. Sehingga bisa menghindari kegagalan umum yang tidak perlu
Mana yang lebih baik? Pada prinsipnya memang dibutuhkan kecepatan dan kesiapan memulai bisnis tanpa menunggu segala sesuatunya sempurna 100% dulu. Jika jatuh segera bangkit tetapi jika tanpa persiapan dan tanpa visi umumnya akan banyak alami rintangan bahkan kegagalan bisnis. Ujung-ujungnya bisa mengalami kebangkrutan.
Tetapi jika kita terapkan konsep berbisnis sesuai yang diinginkan memang akan memiliki peluang sukses lebih besar tetapi terkadang keinginannya terlalu ideal. Bukan hanya menyebabkan modal jadi membengkak dan proses persiapan yang lama bahkan terkadang malah nggak jalan pada akhirnya. Seringkali dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat dinamis ini, bisa jadi kita akan kehilangan momentum kesuksesan
NASEHAT BIJAK
Di awal berbisnis dengan modal minim bolehlah kita bergerak cepat apa adanya. Umumnya bisnis tersebut ada di bidang jasa khususnya penjualan tetapi tetap harus melakukan survei dan riset sederhana. Lebih baik lagi konsultasi dengan orang yang paham, guna menghindari kegagalan yang tidak perlu. Bisa juga kita jadi pengikut yang baik dan ikuti nasehat pebisnis yang sudah sukses. Pada saatnya barulah kita ciptakan bisnis yang ideal yang kita inginkan. Setuju ?