Home

Spesialis vs Generalis

Spesialis atau generalis? Mana pola pikir yang perlu dimiliki wirausaha?

Apa itu pola pikir spesialis?

Tipikal umum wirausaha yang terapkan pola pikir spesialis adalah mereka yang menguasai keahlian di satu bidang bisnis tertentu. Mereka umumnya hanya fokus pada satu bidang yang spesifik sehingga sangat ahli di bidang tersebut

Contoh kasus 

Sub kontraktor yang mengerjakan bidang tertentu misalnya di bidang pemipaan, mechanical electrical atau bidang listrik dan mekanik, di bidang sipil yang khusus bangun bangunan fisik atau lebih sub spesifik lagi di bidang kerangka beton saja. Tapi semua harus bisa bekerja sama dalam satu tim berdasarkan gambar kerja perancang

Contoh lain, seorang wirausaha juragan padi hanya mengandalkan komoditas padi dalam bisnisnya. Apabila panennya bagus dan harga pasaran sedang bagus maka dia akan untung besar. Sebaliknya jika dirinya sedang sial hadapi gagal panen atau kenaikan harga bibit atau pupuk yang mahal atau iklim sedang jelek atau kena hama yang menyebabkan gagal panen maka dia akan celaka

Apa itu pola pikir generalis?

Tipikal umum wirausaha yang terapkan pola pikir generalis adalah mereka yang memiliki kemampuan banyak, atas banyak hal tetapi umumnya tidak benar-benar ahli dalam bidang tersebut. Paling hanya satu atau dua saja. Wirausaha generalis biasanya memiliki variasi bisnis yang lebih beragam dibandingkan yang spesialis.

Contoh kasus

Seorang wirausaha kontraktor bangunan tinggi biasanya seorang generalis. Dia menguasai 1-2 bidang utama secara spesifik tetapi tidak semua bidang lainnya. Oleh karena itu sudah jamak seorang kontraktor yang menang tender selalu gandeng sub kontraktor yang membantunya menyelesaikan proyeknya. Pemilihan sub kontraktor juga harus melalui serangkaian seleksi tender lainnya

Contoh lain, juragan di bidang pertanian yang jual berbagai produk pertanian dia berbisnis dengan beragam varian hasil pertanian. Tidak tergantung satu jenis saja, jika salah satu kena masalah maka harapannya bisa tertolong oleh peredaran komoditas lain. Untuk itu kemampuan manajemen pemasaran dan keuangan harus bagus. Umumnya mereka belajar otodidak saat masih spesialis komoditas tertentu

Mana yang lebih baik? Spesialis memiliki peluang mendapatkan income tinggi dengan keahlian dalam menangani masalah khusus. Tetapi jika terjadi suatu kondisi dimana peluang bisnisnya sedikit sementara persaingan tinggi atau ada faktor x maka akan sulit untuk sukses jangka panjang.

Sementara generalis memiliki ruang manuver yang lebih luas, tetapi harus memiliki tim spesialis yang mumpuni baru bisa sukses besar. Situasi ini bisa terbalik jika kita bicara terkait profesi misalnya di dunia kedokteran

NASEHAT BIJAK

Jika Anda adalah seorang yang sangat senang tangani satu bidang tertentu dan tidak mudah bosan dan mau belajar terus dan memperdalam terus. Maka ada baiknya Anda jadi seorang spesialis dulu.  Jika Anda adalah tipikal yang mudah bosan dan suka coba-coba dengan peluang baru maka mungkin Anda akan cocok menjadi seorang generalis, tentu memiliki peluang lebih bagus. Tapi semuanya memiliki konsekuensi masing-masing. Anda setuju?

Related Post

Penjual Produk vs Pencipta Nilai Tambah

Penjual produk atau pencipta nilai tambah? Manakah pola pikir yang perlu dimiliki wirausaha? Apa pola pikir penjual produk? Tipikal umum wirausaha yang terapkan pola pikir sebagai seorang penjual produk adalah mereka yang fokus menjual dan memasarkan produk atau jasanya dengan kurang memperhatikan aspek lainnya. Terkadang apakah kualitas produk jasanya bagus atau tidak serta apakah bisa

Bekerja Keras vs Bekerja Cerdas

Bekerja keras atau bekerja cerdas? Mana pola pikir yang perlu dimiliki wirausaha? Apa itu pola pikir bekerja keras? Tipikal umum wirausaha yang berpola pikir bekerja keras adalah lebih menggunakan waktu dan tenaganya langsung melakukan bisnis, tanpa melakukan persiapan dan perencanaan yang matang. Fokusnya adalah action akibatnya banyak hal harus dikerjakan sendiri dalam waktu yang lebih

Melihat Baru Percaya vs Percaya Sebelum Melihat

Melihat baru percaya atau percaya sebelum melihat. Manakah yang lebih penting dalam wirausaha? Pola pikir melihat baru percaya Banyak orang masih ragu menjadi seorang wirausahawan, mereka memilih untuk melihat apakah ada hasil atau ada banyak temannya sukses sebelum memutuskan terjun berwirausaha. Itupun pakai lama pikirnya, enggak salah sih tapi terkadang kesempatan terbaik sudah lewat. Mengapa