Di jaman pandemi Covid-19 dan metaverse ini betapa banyak orang dengan mudah di iming-iming dengan berbagai investasi bodong, baik di dunia crypto abal-abal, robot trading maupun investasi saham gorengan lainnya. Berapa peringatan dari berbagai kalangan baik pakar maupun OJK dianggap angin berlalu, akibatnya terjebak 1001 rayuan dari para oknum termasuk influencer abal-abal yang tidak bertanggung jawab.
Akibatnya bukan hanya puluhan orang bahkan ribuan korban berjatuhan dari berbagai kalangan mulai dari yang bawah hingga bahkan yang berpendidikan tinggi maupun yang mempunyai jabatan baik.
Sekarang kalau mau menangis bombay dan mengaku sebagai korban memangnya ada gunanya ?
So mengapa banyak orang tertarik dan bisa jadi korban? Menurut para pakar dan juga pengamatan saya pribadi, hal ini terjadi karena sifat serakah. Mau untung banyak dan instan, sok paham tentang beragam model investasi dan dunia metaverse, tanpa memperhitungkan segala potensi resiko dan konsekuensinya.
Tidak benar-benar pakai logika, kritika, analitika dan sistematika dalam memahami dan giat melakukan riset atas beragam tawaran tersebut. Terakhir adalah salah bergaul, mudah percaya dan mendengarkan nasehat dari orang-orang yang salah atau sengaja menipu. Betul kan? Ayo kalau mau kaya jauhilah beragam jebakan ini, mari injak bumi dengan berkarya atau berbisnis dengan cara yang baik dan benar