Home

Pernahkah Menghitung Nilai Seekor Ayam

Bayangkan jika kita memelihara seekor ayam di rumah maka nilainya minimal Rp50.000.

Jika kita memiliki seekor kambing nilainya minimal 2 juta. Kita memiliki seekor sapi minimal nilainya 20 juta atau lebih. Bagaimana dengan nilai diri kita bagi keluarga? Mungkin Anda akan menjawab tak terhingga. Yes benar sekali.

Tapi bagaimana jika kita mendadak panggil ke atas. Berapakah nilai kita yang tertinggal bagi keluarga? Jika kita tidak terproteksi maka nilainya adalah nol. Tapi keluarga kita memiliki seekor ayam, jika dijual masih mendapatkan nilai Rp50.000. Punya seekor kambing bisa dapat 2 juta. Punya seekor sapi dijual bisa dapat 20 juta. Masa nilai diri kita lebih rendah dari seekor ayam?

Ayo ciptakan nilai bagi keluarga selagi kita masih sehat dan mampu dan kondisi masih dimungkinkan. Sehingga dalam kondisi apapun kita tetap bernilai tinggi bagi keluarga, baik hidup maupun sudah tidak ada

Related Post

Mengapa Banyak Orang Kaya Modern Memiliki Proteksi

Dewasa ini banyak orang kaya sangat paham pentingnya proteksi keuangan. Bukan karena duitnya nggak ada, duitnya banyak sekali tetapi mereka tetap memiliki proteksi yang cukup sesuai dengan gaya hidupnya. Mengapa? Karena mereka sangat cerdas dan cerdik dalam urusan keuangan. Biasanya mereka menggunakan sejumlah uang kecil untuk transfer risiko untuk proteksi nilai bisnisnya di masa depan.

Apakah Anda Kenal Kakeknya Kakek?

Bayangkan jika Anda adalah seseorang yang sangat kaya saat ini dan ketika ditanya apakah Anda kenal kakeknya Anda? Mungkin Anda menjawab Ya tentu dong. Jika ditanya lagi apakah Anda kenal bapaknya kakek? Mungkin Anda akan berpikir keras kemudian menjawab tidak. Jika ditanya lagi siapakah kakeknya kakek Anda tentu Anda akan menjawab tidak tahu lah. Mengapa

Di Usia Tua Perlu Memiliki Asuransi

Umumnya orang yang sudah senior, usia sekitar 55-60 tahun ke atas berpikir jika memiliki asuransi saat ini preminya sangat mahal. Sesungguhnya sangat wajar, soalnya resiko sakit juga semakin tinggi. Akhirnya kelamaan berpikir dan waktu berjalan terus. Satu titik ketika sadar dan butuh, sudah tidak bisa punya asuransi lagi. Karena faktor adanya penyakit atau di atas