Konsep leadership level #1 highly capable individual atau individu berkapasitas tinggi
Pengertian Highly Capable Individual atau individu berkapasitas tinggi
Menurut Bapak Jim Collins ada 5 level leadership dalam buku Good to Great level pertama adalah highly capable individual atau individu berkapasitas tinggi. Leader di level ini memiliki keterampilan, kemampuan dan disiplin diri yang luar biasa dalam melakukan pekerjaannya. Leader tersebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan hasil yang luar biasa dalam pekerjaannya tanpa memerlukan bantuan atau arahan yang berlebihan
Poin kritis di level kepemimpinan ini
Poin kritis leader di level individual berkapasitas tinggi ini memiliki kemampuan teknis tinggi, mampu melakukan tugas rumit secara efektif, mampu memimpin dan memotivasi diri, punya inisiatif tanpa memerlukan arahan atau pengawasan yang berlebihan serta mampu mencapai hasil yang luar biasa secara pribadi. Tetapi belum mampu berkontribusi efektif sebagai satu kesatuan tim yang membawa kesuksesan tim
Contoh kasus di dunia bisnis
Seorang wirausahawan one man show yang melakukan segala hal secara mandiri dan sendiri dan sangat jarang melibatkan tim dalam bekerja. Biasanya wirausaha model ini sangat cakap dalam pekerjaannya, di awal-awal hasilnya bisa sangat bagus jika bisnis masih kecil dan kesibukan belum tinggi. Biasanya ada beberapa faktor yang membuat dia enggan mendayagunakan timnya dalam bekerja diantaranya karena sikap perfeksionis, tidak ada kepercayaan, tidak sabaran, tidak siapkan waktu mengajari dan ada faktor kerahasiaan yang tidak mau diketahui orang lain.
Namun wirausaha jenis ini hanya bisa berkembang sebatas pengetahuan keterampilan waktu dan tenaganya yang terbatas. Akan sangat sulit mengembangkan bisnisnya ke skala besar dan efektif. Oleh karena itu wirausaha tersebut harus mengubah pola pikir dan visi misinya sehingga bisa membentuk tim dan dapat membantu mengembangkan bisnisnya dengan lebih cepat, efektif dan efisien
Contoh kasus di dunia kerja
Di dunia kerja juga banyak orang hebat level manajerial yang melakukan banyak hal secara sendiri dan sangat jarang melibatkan tim dalam bekerja. Beliau ini saat masih di level staff sangat kompeten dalam pekerjaannya. Umumnya ada beberapa faktor yang membuat dia enggan mendayagunakan intinya dalam pekerjaan diantaranya karena sikap perfeksionis, tidak ada kepercayaan, tidak sabaran atau takut bahwa hanya menjadi pesaing dan beragam faktor lainnya.
Namun kondisi ini sangat merugikan perusahaan. Perusahaan hanya bisa berkembang sebatas pengetahuan, keterampilan waktu dan tenaga sang manajer yang terbatas. Akan sangat sulit mengembangkan bisnisnya ke skala besar dan efektif. Oleh karena itu manajer tersebut harus diubah pola pikir sebagai team leader sehingga dirinya bisa mendayagunakan tim mengembangkan bisnisnya dengan lebih cepat efisien dan efektif. Pada akhirnya jika tim sukses maka dirinya pasti juga berpeluang dipromosi ke level berikutnya
Contoh kasus di dunia organisasi
Di dunia organisasi juga sering ditemukan orang yang sangat kompeten dalam bekerja secara mandiri di dunia bisnis maupun di dunia kerja lainnya. Tetapi tidak bisa bekerja dalam satu tim ketika berada di organisasi, padahal sebuah organisasi memiliki berbagai bagian dan saling terkait sehingga jika semua pihak hanya bekerja sendiri-sendiri tanpa terkoordinasi dalam satu tim, tentu hasilnya akan sangat tidak bagus. Bahkan akan sering mengalami stagnasi ataupun kegagalan. Umumnya kondisi ini terbawa dari sifat individu yang biasa bekerja sendiri di perusahaan dan biasanya melakukan segala sesuatu sesuka wewenangnya karena merasa mampu, mau menonjolkan diri dan lainnya.
Dalam lingkungan organisasi beliau-beliau ini akan mengalami culture shock, karena di organisasi semua harus berpikir dan bekerja sebagai satu tim
KESIMPULAN
Menurut Jim Collins keberadaan orang-orang yang berkapasitas tinggi sebenarnya sangat penting bagi organisasi yang ingin mencapai keunggulan. Namun pemimpin yang berasal dari individu berkapasitas tinggi harus belajar bagaimana bekerja sama dan berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Bukan menonjolkan keunggulan individu. Oleh karena itu organisasi harus membangun tim yang efektif dengan kombinasi berbagai jenis kepemimpinan yang terdiri dari para individu berkapasitas tinggi dan lainnya. Dimana masing-masing memiliki empati bekerja sebagai tim dan berkontribusi secara maksimal sesuai dengan keahlian dan keterampilan masing-masing
Nah Anda mendapatkan manfaat dari apa yang saya sampaikan? Mantap! Silahkan like dan follow IG saya masih banyak materi yang bagus akan saya bahas di episode berikutnya maupun yang telah dibahas di episode-episode sebelumnya