Home

Saya Masih Muda Tidak Butuh Asuransi

Ini adalah sebuah pernyataan yang sering sekali dilontarkan oleh para pemuda berusia sekitar 20 sampai 30 tahunan. Di mana mereka merasa masih sangat sehat, energik dan lajang. Alias belum menikah, sehingga tidak merasa adanya tanggungan yang harus dikhawatirkan.

Sepintas memang sangatlah wajar jika dipandang dari sudut pandang pribadi mereka. Tetapi dalam kenyataan hidup latar belakang dari setiap orang bisa sangat berbeda. Di usia tersebut mungkin orang tuanya sudah berusia 56-60 tahun ada sebagian orang tua yang mandiri secara finansial di masa pensiun. Ada yang tidak.

Bagi pemuda yang orang tuanya tidak mandiri secara finansial dan berpotensi mengandalkan ketergantungan finansial kepada anaknya, maka kondisi ini justru bisa menjadi alasan utama mengapa mereka harus punya proteksi.

Mengapa? Sebagian telah saya sampaikan sebelumnya di mana para pemuda yang merasa sehat sehingga tidak ada urgensi memiliki asuransi, padahal orang bisa sakit bukan saja karena kesehatan tetapi bisa karena faktor kecelakaan maupun faktor dari terinfeksinya penyakit mematikan di masa depan.

Oleh karena itu kondisi ini harus diantisipasi dengan baik. Agar ketika sial-sial terkena sakit kritis atau kecelakaan fatal hingga menyebabkan cacat tetap total atau meninggal mendadak di usia muda maka orang tuanya tetap bisa melanjutkan hidup secara finansial.

Sebagaimana kita melihat fakta di lapangan di usia pensiun, mereka mungkin tidak memiliki cadangan uang yang cukup untuk melanjutkan hidup selama pensiun. Karena apa? Karena fokus mereka adalah harapan kepada anak-anaknya. Ketika mereka di usia pensiun atau tua kehidupannya akan dibiayai oleh anak. Kondisi ini bisa menjadi tragis ketika si pemuda tersebut mengalami musibah berat tidak punya asuransi dan juga tidak punya cadangan uang sehingga akan merepotkan keluarga baik orang tuanya maupun kakak atau adiknya.

Bisa jadi orang tua harus menjual rumah yang satu-satunya untuk membiayai perawatannya. Jika tidak cukup maka harus mengemis sumbangan dari anggota family luar atau teman lainnya. Hal ini tentu sangat tidak diharapkan terjadi bukan?

Oleh karena itu ketika di usia muda, masih lajang dan ada potensi ketergantungan finansial dari orang tua, sebaiknya memiliki proteksi kesehatan dan proteksi incomenya.

Selain itu orang tua juga perlu memiliki proteksi kesehatan, jika benar-benar tidak mampu paling minimal harus punya proteksi BPJS untuk kesehatan. Nah, jelas kan ini bukan mitos tapi fakta !

Related Post

Ada Tunjangan Dari Kantor Dan BPJS

Pernyataan ini sering kita dengar ketika kami berbicara khususnya kepada orang-orang yang saat ini sedang berkarya di perusahaan. Sesungguhnya selama beliau-beliau sehat dan masih bekerja di perusahaan maka fakta ini di satu sisi sangat masuk akal. Khususnya ketika usianya masih sangat muda dan di posisi jabatan manajerial ke bawah. Kenapa? Karena jika mau memiliki proteksi

Saya Kaya Punya Banyak Aset Tidak Butuh Asuransi

Ini adalah sebuah fenomena yang masih terjadi di masa ini, di mana segelintir orang kaya unik merasa bahwa dia sudah punya banyak uang. Lalu buat apa punya asuransi? Tetapi beliau-beliau tidak sadar sesungguhnya asuransi bukan cuma sekedar menyangkut ke kemampuan membayar biaya rumah sakit saat ini. Tetapi asuransi bisa menyangkut ke minimal salah satu dari

Jangan Bahas Asuransi Pamali

Dewasa ini, masih saja ada segelintir orang yang merasa pamali atau pantang ketika berbicara tentang Asuransi. Beliau masih merasa bahwa asuransi adalah sesuatu yang terkait dengan musibah, misalnya sakit keras atau kematian yang menjadi ranah takdir Tuhan. Jadi janganlah dibahas, apalagi dipakai. Pantang! Bisa-bisa segera terjadi musibah karena sering dipikirkan. Kedengarannya agak tidak umum memang,