Home

Ada Tunjangan Dari Kantor Dan BPJS

Pernyataan ini sering kita dengar ketika kami berbicara khususnya kepada orang-orang yang saat ini sedang berkarya di perusahaan.

Sesungguhnya selama beliau-beliau sehat dan masih bekerja di perusahaan maka fakta ini di satu sisi sangat masuk akal. Khususnya ketika usianya masih sangat muda dan di posisi jabatan manajerial ke bawah.

Kenapa? Karena jika mau memiliki proteksi sendiri secara mandiri tentu membutuhkan budget biaya tambahan yang lumayan besar untuk kelasnya. Akan tetapi jika seseorang yang berkarya di perusahaan tersebut, seorang manajerial hingga direksi jika hanya mengandalkan proteksi dari perusahaan atau dari BPJS maka situasi ini bisa menjadi masalah. Mengapa?

  1. Fasilitas asuransi kesehatan yang umumnya ditanggung oleh perusahaan adalah asuransi yang bersifat kelompok dimana proteksinya tentu ada batasan fasilitas dan dengan nilai tertentu yang sudah di sama ratakan. Artinya, belum tentu bisa menutupi semua biaya rumah sakit yang berpotensi sangat tinggi khususnya yang kelasnya lebih tinggi.

    Jika mengandalkan BPJS dengan tipe peruntukan untuk masyarakat kelas bawah, maka memang hanya cocok untuk kelas menengah ke bawah yang memang secara finansial tidak mampu mempunyai asuransi pribadi yang mandiri. BPJS tentu bukan dirancang untuk masyarakat kelas menengah ke atas. Sesungguhnya ini adalah program subsidi silang dengan membayar iuran bulanan.

  1. Jika sudah sangat mendekati usia pensiun baru pikirkan memiliki asuransi pribadi maka tentu berpotensi menyetor premi yang jauh lebih tinggi. Jika sudah mulai memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik, bahkan berpotensi ditolak oleh pihak asuransi jika kondisi kesehatan sudah sangat buruk

  2. Yang paling miris, jika sial-sial sudah terkena sebuah penyakit atau kondisi kritis di masa kerja sehingga kita tidak bisa produktif secara maksimal. Maka kita berpotensi dikeluarkan dari perusahaan atau dipaksa pensiun dini dengan pesangon seadanya. Jika sudah kondisi demikian mampukah kita berobat tanpa asuransi di masa depan?

Jadi ketika masih mampu sangat perlu memiliki asuransi pribadi khususnya bagi karyawan kelas menengah manajerial keatas atau saat maksimal 5 tahun sebelum pensiun. Setuju> ini bukan mitos tetapi fakta!

Related Post

Jangan Bahas Asuransi Pamali

Dewasa ini, masih saja ada segelintir orang yang merasa pamali atau pantang ketika berbicara tentang Asuransi. Beliau masih merasa bahwa asuransi adalah sesuatu yang terkait dengan musibah, misalnya sakit keras atau kematian yang menjadi ranah takdir Tuhan. Jadi janganlah dibahas, apalagi dipakai. Pantang! Bisa-bisa segera terjadi musibah karena sering dipikirkan. Kedengarannya agak tidak umum memang,

Saya Selalu Jaga Kesehatan Jadi Tidak Mungkin Sakit

Saya adalah seorang yang hidup sehat selalu jaga pola makan, olahraga yang rutin, teratur medical check up serta selalu menjaga kebersihan dan lain-lain. Pasti sehat-sehat jadi tidak perlu asuransi. Wow luar biasa! Sebenarnya, ini adalah sebuah kondisi yang sangat bagus dan patut dicontoh. Tetapi jika ditinjau dari sisi dunia proteksi asuransi, fakta seseorang bisa kena

Saya Masih Muda Tidak Butuh Asuransi

Ini adalah sebuah pernyataan yang sering sekali dilontarkan oleh para pemuda berusia sekitar 20 sampai 30 tahunan. Di mana mereka merasa masih sangat sehat, energik dan lajang. Alias belum menikah, sehingga tidak merasa adanya tanggungan yang harus dikhawatirkan. Sepintas memang sangatlah wajar jika dipandang dari sudut pandang pribadi mereka. Tetapi dalam kenyataan hidup latar belakang