Penjual produk atau pencipta nilai tambah? Manakah pola pikir yang perlu dimiliki wirausaha?
Apa pola pikir penjual produk?
Tipikal umum wirausaha yang terapkan pola pikir sebagai seorang penjual produk adalah mereka yang fokus menjual dan memasarkan produk atau jasanya dengan kurang memperhatikan aspek lainnya. Terkadang apakah kualitas produk jasanya bagus atau tidak serta apakah bisa merugikan konsumen, itu urusan nomor 2 atau 3 yang penting untung
Contoh kasus
Wirausaha yang memiliki bisnis dan hanya ingin seluruh produknya terjual habis, tidak peduli bagaimana cara konsumen memakainya terkadang salah pakai atau jika dipasang di posisi yang tidak tepat bisa menimbulkan masalah. Hal-hal demikian tidak disampaikan, yang penting konsumen cepat ambil keputusan dan membeli. Titik
Apa itu pola pikir pencipta nilai tambah?
Tipikal khusus wirausaha yang terapkan pola pikir pencipta nilai tambah, pada umumnya memiliki kecenderungan fokus pada pemberian nilai tambah kepada pelanggan mereka melalui layanan yang disediakan. Biasanya pahami dulu apa yang diinginkan konsumen dan ajari cara memilih produk yang tepat termasuk plus minusnya produk
Contoh kasus
Seorang wirausaha yang fokus memahami kebutuhan konsumen, beliau paham bahwa banyak konsumen sangat awam dan membutuhkan edukasi atas produk yang dibeli. Jika beliau bisa membantu dengan baik, maka konsumen akan senang dan suatu saat mereka akan repeat order dan jadi pelanggan setia. Selanjutnya akan dapatkan bisnis melalui getok tular pelanggan yang luas
Mana yang lebih baik? Sebagai wirausaha pada dasarnya fokus kita adalah kecepatan perputaran dan keuntungan tapi jika tidak memberikan nilai tambah bagi konsumen atau bahkan sebaliknya maka kita hanyalah seorang penjual komoditas saja. Memberikan nilai tambah melalui edukasi dan purna jual yang tepat tidak perlu berbiaya besar hanya perlu investasi waktu dan perhatian. Ini akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen untuk membangun kepercayaan jangka panjang
NASEHAT BIJAK
Persaingan bisnis saat ini sangat sengit, jika kita hanya jual produk pada akhirnya kita hanya terlibat dalam perang harga. Jika kita bisa memberikan nilai tambah, apakah berupa edukasi awal atau pasca pelayanan yang prima tentu kita akan berada di atas para pesaing. Konsumen yang waras akan fokus ke nilai tambah walaupun lebih mahal sedikit dia akan membeli dengan kita. Mengapa? Karena kepercayaan atas keamanan dan kenyamanan jauh lebih penting. Setuju?