Bayangkan jika Anda adalah seseorang yang sangat kaya saat ini dan ketika ditanya apakah Anda kenal kakeknya Anda? Mungkin Anda menjawab Ya tentu dong. Jika ditanya lagi apakah Anda kenal bapaknya kakek? Mungkin Anda akan berpikir keras kemudian menjawab tidak. Jika ditanya lagi siapakah kakeknya kakek Anda tentu Anda akan menjawab tidak tahu lah.
Mengapa demikian? Karena Anda akan jawab sudah tidak ada hubungan lagi. Bayangkan 50 tahun ke depan jika cucunya cucu Anda ditanya siapakah Columbus? Tentu mereka bisa jawab itu adalah penemu benua Amerika. Siapakah Barrack Obama? Mereka jawab presiden Amerika Serikat yang pertama keturunan Afrika. Siapakah pak Jokowi? Tentu mereka jawab Presiden Republik Indonesia yang sangat humble, sangat baik dan hebat di Indonesia. Tetapi ketika ditanya siapakah kakeknya kakek Anda? Tentu mereka akan berpikir keras bahkan menjawab tidak tahu kenapa? Sudah tidak ada hubungan.
Anda di surga jika tahu ini pasti sangat sedih, masih bertanya-tanya kenapa cucunya cucu saya tidak tahu siapa saya. Padahal saya orang kaya raya di zamannya, sementara kakek moyangnya orang lain dikenal mereka. Hal ini bisa terjadi mungkin karena mereka merasa tidak ada hubungan sama Anda. Jadi bagaimana caranya membuat mereka tetap ingat dan mempunyai hubungan dengan Anda? Ciptakanlah dana abadi untuk pendidikan bagi keturunan-keturunan Anda di masa depan. Inilah yang namanya konsep dana abadi pendidikan bagi keturunan orang kaya seperti Anda. Setuju?