Home

Bekerja di Dunia Asuransi Akan Kehilangan Banyak Teman

Pada prinsipnya jika seseorang masuk ke dunia asuransi atau dunia penjualan atau sales, di mana dirinya tidak mau belajar dan merubah perilakunya sehingga melakukan proses penjualan yang sangat vulgar, dengan cara menodong orang lain membeli segera atau menawarkan orang secara terus-menerus maka kondisi ini tentu akan membuat orang trauma atau jengkel. Hingga menghindari terhadap orang model ini.

Jadi bukan cuma di dunia asuransi, di dunia sales apapun jika calon nasabah atau calon klien atau pembeli ditawarin secara terus-menerus, tentu merasa jengkel hingga akhirnya berusaha menghindari bertemu dengan dirinya. Jika pada akhirnya membeli pun karena terpaksa dengan hati yang tidak nyaman. Memang tidak dipungkiri di dunia asuransi ada sebagian oknum agen juga yang model seperti itu. Baik untuk agen baru kelas menengah ke bawah maupun segelintir oknum di pangsa pasar kelas menengah ke atas.

Tetapi untuk pangsa pasar asuransi kelas menengah ke atas, dengan segmen yang spesifik tentu tata cara kerjanya adalah sangat berbeda dengan cara kerja agen kelas lainnya. Kebanyakan dari kami yang serius dan profesional memiliki sertifikasi internasional seperti CFP yaitu Certified Financial Planner sehingga akan menggunakan konsep perencanaan keuangan modern.

Kami akan menggunakan sekitar 40% waktu, melakukan pendekatan yang baik dengan membangun hubungan dan kepercayaan. Memahami apa sih bisnisnya klien. Setelah itu baru sekitar 30% waktu berikutnya digunakan untuk memahami dan membedakan apakah nasabah tersebut mempunyai masalah atau tidak. Selanjutnya sekitar 20% waktu lainnya dipakai untuk diskusi kebutuhan calon nasabah. Dan sisanya 10% waktu adalah mencari solusi terbaik untuk menentukan prioritas melakukan pemilihan produk yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keuangan nasabah.

Total proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Bisa mingguan hingga bulanan, bukan model yang langsung datang presentasi dan harapkan closing segera di tempat dengan cara menodong penjualan atau mengemis belas kasihan. Jadi di dunia asuransi kalau kita bekerja dengan baik dan benar dalam proses penjualan sebagai konsultan profesional, bukan saja kita tidak akan kehilangan banyak teman baik. Tetapi justru kita akan mempunyai banyak teman baru yang baik-baik.

Pada akhirnya sebagian ada yang menjadi nasabah dan banyak teman-teman hebat lainnya yang akan menjadi partner bisnis kita di masa depan. Tentu tidak dipungkiri akibat dari persepsi kuat atas kurang bagusnya image dan agen asuransi di masyarakat akan mempengaruhi proses awal. Tetapi itu hanya jangka yang sangat pendek saja ketika calon nasabah sudah mengenal kita sebagai orang profesional berprestasi atau memiliki posisi tertentu, tentu akan respect. Apalagi kita direferensikan oleh teman terbaik calon nasabah tersebut maka situasi justru terbalik. Kita justru mudah menjadi teman baru beliau.

Jadi ini memang mitos negatif yang benar bagi calon agen yang hanya mau bekerja serampangan. Sebaliknya fakta yang sangat berbeda bagi yang mau bekerja dengan hati dan semangat mengembangkan tim di industri asuransi. Bagaimana menurut Anda? Setuju?

Related Post

Asuransi Itu Sejenis MLM atau Money Game

Sesungguhnya model bisnis asuransi di Indonesia jauh lebih mirip seperti bisnis jaringan distribusi atau franchise di bidang jasa. Bukan multi level yang umum, apalagi menjurus ke model money game atau skema ponzi. Mengapa demikian? Karena ketika seseorang masuk ke dunia asuransi sebagai calon leader sama sekali tidak ada kewajiban membeli produk asuransi tertentu. Baik melalui

Jadi Leader Mengurusi Agen Itu Sangat Memusingkan

Pada umumnya banyak orang yang join di industri ini melakukan rekrutmen sembarangan. Biasanya menghadapi kepusingan menghadapi agen yang sangat banyak. Tetapi hal ini terjadi bukan kesalahan siapa-siapa. Ini adalah kesalahan sang leader sendiri yang asal merekrut banyak orang dengan beragam kemampuan yang umumnya jauh lebih banyak yang dibawa standar. Model rekrutmen kuantitatif sapu jagat pasti

Image Profesi Agen Asuransi Kurang Bagus

Tidak dipungkiri apa yang dialami dan dipersepsikan oleh sebagian masyarakat, terkait dengan image kurang bagusnya seorang agen asuransi memang ada di lapangan hingga saat ini. Karena ada sejumlah oknum asuransi yang ketika masuk ke industri ini, hanya semata-mata bertujuan mengejar keuntungan diri dan abaikan profesionalisme. Tetapi sesungguhnya ada banyak juga agen yang profesional dan bekerja