Home

Kejar Penjualan vs Menarik Pembelian

Kejar penjualan atau kejar kupu-kupu versus menarik pembelian atau ciptakan Taman Berbunga. Manakah pola pikir yang perlu dimiliki wirausaha?

Kejar penjualan atau kejar kupu-kupu

Tipikal umum wirausaha yang berpola pikir kejar penjualan atau kejar kupu-kupu, biasanya memiliki fokus yang sangat besar mengejar konsumen dengan tujuan menjual sebanyak mungkin produk atau jasa dalam waktu yang singkat dan menguntungkan dalam jangka pendek.

Contoh kasus: Seorang wirausaha yang sangat terobsesi dengan mencapai target penjualan biasanya hanya kerja konsumen agar membeli produknya. Terkadang menghubungi konsumen terus tanpa pikir perasaan dan kenyamanan konsumen. Umumnya fokus memberikan iming-iming harga yang lebih murah melalui diskon. Urusan kualitas atau pasca pelayanan urusan belakangan.Nanti kalau konsumen kecewa ya pasang badan aja, prinsipnya kejar transaksi

Menarik pembelian atau ciptakan Taman Berbunga

Tipikal khusus wirausaha yang terapkan pola pikir menarik pembelian atau ciptakan taman bunga, pada umumnya berpikir fokus pada kepuasan pelanggan atas produk atau jasanya. Dan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen sehingga konsumen balik lagi dan terciptalah repeat order, upselling dan juga cross selling dalam jangka panjang. Intinya konsumen rela membeli dengan senang hati bukan karena keterpaksaan.

Contoh kasus: Seorang pemilik restoran yang berfokus pada memberikan pengalaman makan yang menyenangkan bagi pelanggan. Selalu menawarkan menu yang bervariasi dan berkualitas tinggi, pelayan yang higienis, pakai sarung tangan dan masker, ramah, penuh senyum dan cekatan. Makanannya bersih, segar, dengan porsi yang pas, ruangan yang dingin dan nyaman. Harga sedikit lebih mahal biasanya nggak jadi masalah. Pelanggannya puas pasti akan kembali lagi.

Mana yang lebih baik? Wirausaha yang hanya fokus mengejar penjualan jangka pendek dengan segala trik dan taktiknya? Mungkin bisa berhasil dalam jangka pendek tapi sangat capek karena harus terus mencari pelanggan baru. Wirausaha yang fokus menarik pembelian akan banyak berinvestasi waktu dan usaha dalam jangka pendek dan menengah, untuk membangun SOP, sistem, pelatihan dan segala hal. Tetapi akan menjadi standar tinggi pelayanan dalam menarik pembeli datang sepanjang masa

NASEHAT BIJAK

Sebagai wirausaha penting untuk menciptakan penjualan, tetapi konon kabarnya ongkos untuk mendapatkan satu pelanggan baru dibandingkan dengan satu pelanggan setia adalah 7 kali lipat. Jadi jika kita cerdik dan serius membangun bisnis jangka panjang maka buanglah pola pikir mengejar penjualan kejar kupu-kupu tetapi tanamkan pola pikir menarik pembelian, ciptakan taman bunga agar kupu-kupu datang dengan senang hati. Jadikanlah pola pikir ini bagian dari visi dan misi bisnis kita. Percayalah jika diterapkan dengan benar kesuksesan bisnis berkelanjutan akan antri menghampiri kita

Related Post

Kemenangan vs Kemuliaan Bisnis

Kemenangan bisnis atau kemuliaan bisnis? Mana pola pikir yang perlu dimiliki wirausaha? Apa itu pola pikir kemenangan bisnis? Tipikal umum wirausaha yang terapkan pola pikir kemenangan bisnis dalam berwirausaha adalah ketika berbisnis mereka hanya fokus pada keuntungan dan kemenangan diri saja. Tidak melihat apakah produk jasa yang dipasarkan bermanfaat atau tidak bagi konsumen yang penting

Faktor Internal vs Eksternal

Faktor eksternal atau faktor internal, manakah yang lebih penting dalam wirausaha? Faktor apa yang berpengaruh? Dalam proses memulai wirausaha terdapat faktor eksternal dan faktor internal yang bisa mempengaruhi terhadap suatu kesuksesan. Apa perbedaannya? Manakah yang lebih penting? Faktor eksternal wirausaha Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu sang wirausahawan, yang bisa berpengaruh

Penjual Produk vs Pencipta Nilai Tambah

Penjual produk atau pencipta nilai tambah? Manakah pola pikir yang perlu dimiliki wirausaha? Apa pola pikir penjual produk? Tipikal umum wirausaha yang terapkan pola pikir sebagai seorang penjual produk adalah mereka yang fokus menjual dan memasarkan produk atau jasanya dengan kurang memperhatikan aspek lainnya. Terkadang apakah kualitas produk jasanya bagus atau tidak serta apakah bisa