Home

Mengapa Premi Murah Bisa Merugikan Nasabah

Umumnya masyarakat mengira bahwa setoran premi itu sama dengan biaya asuransi. Ya kan? Padahal ini adalah 2 hal yang berbeda. Setoran premi adalah sebuah rencana yang bisa jadi rencana setor dalam 5 tahun, 10 tahun atau 20 tahun atau bahkan lebih dengan nilai premi yang relatif sama per tahunnya. Tingkat premi akan semakin tinggi jika masa setoran semakin pendek dan sebaliknya.

Biaya akuisisi biasanya dikenakan dalam 5 tahun pertama dengan nilai persentase tertentu dari premi. Biaya administrasi nilainya dalam hitungan puluhan ribu setiap bulan, dalam kondisi tertentu bisa jadi bebas biaya.

Sedangkan biaya asuransi dikenakan setiap bulan sepanjang masa selama nasabah ingin mendapatkan proteksi. Baik dalam jangka waktu tertentu atau hingga usia 99 tahun. Besaran biaya asuransi tergantung pada besaran uang pertanggungan, usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan saat masuk, merokok atau tidak, pekerjaannya seperti apa, hobinya seperti apa, apakah ada bahaya yang menyertainya.

Jadi setiap nasabah bisa berbeda-beda besaran biaya asuransinya walaupun usianya sama. Umumnya biaya asuransi ini murah pada saat usia masih muda dan meningkat seiring bertambahnya usia, khususnya di sekitar 50 tahun ke atas tingkat kenaikan akan semakin cepat dan tinggi. Sementara biaya awal adalah biaya yang dikenakan umumnya adalah 5% dari setiap bagian premi investasi yang disetorkan ke dalam polisnya.

Pada umumnya perusahaan asuransi yang bertanggung jawab, berdasarkan hitungan aktuaria yang benar akan kenakan premi asuransi agak tinggi dari biaya asuransi supaya ada sejumlah dana cadangan tertentu ketika setelah dipotong biaya-biaya masih ada sisa dana yang bisa dikelola dan dikembangkan. Sehingga pada saat usia nasabah sudah cukup tua dan saat tidak setor premi lagi maka cadangan dana ini bisa dipakai untuk membayar biaya asuransi yang sudah tinggi pada saat itu. Sehingga polis tetap bisa hidup, ketika terjadi klaim nasabah tetap dibayar 100%. ini konsep indahnya.

Jika nasabah terjebak tawaran premi terlalu rendah, maka dalam titik usia tertentu tentu dana cadangan sudah sangat habis sementara biaya asuransi semakin tinggi seiring dengan kenaikan usia. Sehingga bisa menyebabkan polis lapsed, jika nasabah tidak mampu menambah dana cukup besar ke dalam rekeningnya secara periodik berikutnya. Kondisi ini bisa membuat nasabah alami dilematis setelah polis sudah berjalan sekian tahun.

Tidak tambahkan premi polis akan lapsed, tambah premi atau top up besar tanpa perencanaan awal tentu sangat memberatkan keuangan di usia yang sudah cukup tua. Inilah potensi bahaya utama yang bisa merugikan nasabah jika terjebak tawaran premi asuransi sekedar murah pada saat Anda masuk asuransi

Related Post

Mengapa Banyak Orang Kaya Modern Memiliki Proteksi

Dewasa ini banyak orang kaya sangat paham pentingnya proteksi keuangan. Bukan karena duitnya nggak ada, duitnya banyak sekali tetapi mereka tetap memiliki proteksi yang cukup sesuai dengan gaya hidupnya. Mengapa? Karena mereka sangat cerdas dan cerdik dalam urusan keuangan. Biasanya mereka menggunakan sejumlah uang kecil untuk transfer risiko untuk proteksi nilai bisnisnya di masa depan.

Di Usia Tua Perlu Memiliki Asuransi

Umumnya orang yang sudah senior, usia sekitar 55-60 tahun ke atas berpikir jika memiliki asuransi saat ini preminya sangat mahal. Sesungguhnya sangat wajar, soalnya resiko sakit juga semakin tinggi. Akhirnya kelamaan berpikir dan waktu berjalan terus. Satu titik ketika sadar dan butuh, sudah tidak bisa punya asuransi lagi. Karena faktor adanya penyakit atau di atas

Buka Asuransi Bukan Untuk Investasi Apalagi Mencari Keuntungan

Sering kita dengar, ada orang ngomong wah saya sudah buka polis asuransi 10 tahun atau lebih tidak pernah klaim. Rugi besar, saya menyesal. Mengapa orang berpikiran demikian? Karena ada kesalahan persepsi bahwa asuransi itu laksana sebuah investasi. Padahal itu 2 hal yang berbeda jauh. Ketika kita memiliki uang kita investasikan maka harapannya adalah mendapatkan kenaikan