Waktu adalah uang atau uang adalah waktu? Mana yang bisa dijadikan pedoman penting dalam wirausaha?
Apa itu pola pikir waktu adalah uang?
Tipikal orang yang terperangkap dalam konsep waktu adalah uang, biasanya memanfaatkan setiap waktunya untuk menghasilkan uang. Akhirnya mengerjakan a sampai z sendirian sehingga sering mengeluh capek, lelah, tempramental dan kekurangan waktu setiap harinya.
Sesungguhnya kita bisa pahami kondisi ini tetapi terkadang kebablasan malah jadi kontra produktif. Semua hal diperhitungkan menjadi uang akhirnya banyak hal yang seharusnya dikerjakan oleh orang lain malah dikerjakan sendiri demi penghematan. Jika punya anak buah pun pasti keras waktunya sampai habis dan biasanya terjebak menjadi orang pelit.
Contoh kasus pola pikir waktu adalah uang
Contohnya wirausahawan one man show yang banyak kerjakan semua hal sendirian karena perhitungan uang yang tajam dan terkadang terjebak dalam perfeksionisme, padahal menurut hukum pareto hanya 20% pekerjaan yang menghasilkan 80% income dan sebaliknya 80% pekerjaan lainnya hanya menghasilkan 20% income lainnya
Contoh kasus pola pikir waktu adalah uang
Bos yang pelit tapi ingin untung selalu meminta anak buahnya lembur menyelesaikan satu pekerjaan karena bos merasa dia sudah bayar mahal maka dia harus mendapatkan waktu kerja yang maksimal sehingga tidak rugi. Lama-kelamaan anak buah nggak tahan akhirnya berhenti akibatnya sang Bos lah yang harus dikerjakan semua sendirian.
Apa itu pola pikir uang adalah waktu?
Orang yang berpola pikir uang adalah waktu biasanya menggunakan uangnya untuk membeli waktu dan keahlian sehingga menghasilkan output yang jauh lebih produktif. Dan pada akhirnya bisa menghasilkan uang yang lebih banyak lagi. Biasanya pebisnis yang demikian selalu berpikir memakai sistem dan tim profesional dalam menjalankan bisnis.
Wirausaha sukses model ini akan menerapkan hukum Pareto kerjakan 20% pekerjaan hasilkan 80% income sedangkan 80% pekerjaan yang menghasilkan 20% income dikerjakan oleh tim. Sukses berlanjut 20% pekerjaan tersebut dipilah lagi dengan hukum pareto dan seterusnya hingga akhirnya manajemen dan sistem yang menjalankan bisnis 100%
Contoh kasus pola pikir uang adalah waktu
Pebisnis yang berani investasi di sistem dan tim ahli di dunia franhise, pebisnis demikian tidak akan takut keluarkan uang untuk membeli sistem dan keahlian orang lain sehingga bisa membantu dirinya menduplikasikan bisnisnya di bisnis franchise. Dengan demikian dirinya akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk pikirkan dan kerjakan hal-hal yang lebih penting dan utama.
Contoh lain, pebisnis besar yang berani mengangkat direksi dan tim manajemen yang tangguh untuk mengurusi organisasi perusahaan yang semakin besar, kompleks dan dinamis dengan demikian dirinya akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk pikirkan hal-hal strategis dan pengembangan masa depan saja. Sisa waktu luangnya dia akan dipakai untuk bersama keluarga dan untuk kesenangan pribadi.
Mana yang lebih baik? Saat memulai bisnis tentu sumber daya kita sedikit sehingga harus berhemat. Dengan demikian banyak hal perlu dikerjakan sendiri. Ini wajar tetapi saat bisnis sudah membesar tentu kita tidak bisa kerjakan dari a sampai z sendirian, saat itu kita harus menggunakan uang beli sistem dan waktu orang lain. Ini harus menjadi kesadaran kita sejak awal. Jika dilakukan sesuai momentumnya maka masing-masing sesungguhnya memiliki kebaikan optimal
NASEHAT BIJAK
Pola pikir waktu adalah uang hanya digunakan pada saat bisnis masih kecil agar 100% waktu kita bisa efektif menghasilkan uang. Jika bisnis berkembang pesat, waktu terbatas kita akan habis. Maka perlu kita segera memakai pola pikir uang adalah waktu agar kita bisa membangun sistem dan tim yang profesional untuk mengerjakan seluruh bisnis sehingga akan semakin besar dan sukses. Anda setuju?